Membaca atau mendengar ayat-ayat berikutnya.
Tanggapan-tanggapan pemimpin Israil, orang tua, dan orang buta tentang siapakah Isa Al Masih
9: 1Pada waktu Isa sedang dalam perjalanan, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 2Para pengikut-Nya bertanya kepada-Nya, “Ya Guru, siapa yang berdosa sehingga ia dilahirkan buta? Orang inikah? Atau ibu dan bapaknya?” 3Sabda Isa, “Orang ini dilahirkan buta bukan karena dosanya atau dosa ibu dan bapaknya, melainkan supaya pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dirinya. 5Selagi Aku ada di dunia ini, Akulah terang dunia.”
6Setelah bersabda demikian, Ia meludah ke tanah lalu membuat tanah lembek dengan ludah-Nya itu. Kemudian dioleskan-Nya tanah lembek itu pada mata orang buta itu 7serta bersabda kepadanya, “Pergi, basuhlah di kolam Siloam.” (Siloam artinya “diutus.”) Orang itu pun pergi membasuhnya lalu kembali dengan mata yang dapat melihat.
17 (Para pemimpin Israil itu) kembali bertanya kepada orang yang tadinya buta itu, “Apa pendapatmu mengenai orang itu, sebab Ia telah membuat matamu dapat melihat?” Katanya, “Ia seorang nabi.” 18Para pemimpin Israil itu tidak yakin bahwa orang itu tadinya buta tetapi sekarang dapat melihat. Oleh karena itu, mereka memanggil orang tuanya 19lalu bertanya kepada mereka, “Benarkah ia ini anakmu, yang kamu katakan lahir dalam keadaan buta? Bagaimana ia dapat melihat sekarang?”
20Jawabnya, “Kami tahu bahwa ia adalah anak kami dan lahir dalam keadaan buta, 21tetapi mengenai bagaimana ia dapat melihat, kami tidak tahu. Bahkan siapa yang telah membuat matanya dapat melihat pun kami tidak tahu. Tanyakanlah sendiri kepadanya. Ia sudah dewasa dan dapat menjelaskannya sendiri.”
22Mereka berkata begitu sebab mereka takut kepada para pemimpin Israil yang sudah bersepakat bahwa jika seseorang mengaku bahwa Isa adalah Al-Masih, maka ia akan dikucilkan dari rumah ibadah. 23Itulah sebabnya mereka berkata bahwa ia sudah dewasa dan dapat menjelaskannya sendiri.
24Kemudian orang yang tadinya buta itu dipanggil oleh orang-orang dari mazhab Farisi untuk kedua kalinya. Mereka berkata kepadanya, “Muliakanlah Allah! Kami tahu bahwa orang itu adalah orang berdosa.” 25Jawab orang itu, “Apakah Ia orang berdosa aku tidak tahu, tetapi hanya satu hal yang aku tahu, yaitu bahwa tadinya aku buta, tetapi sekarang dapat melihat.”
26Lalu kata mereka kepadanya, “Apa yang dilakukan-Nya terhadap kamu? Bagaimana Ia membuat matamu dapat melihat?” 27Jawabnya kepada mereka, “Tadi sudah kujelaskan kepadamu, tetapi kamu tidak menyimaknya. Mengapa kamu mau mendengarkannya lagi? Apakah kamu mau menjadi pengikut-Nya juga?”
28Mereka mencaci maki dia dan berkata, “Engkaulah pengikut orang itu, tetapi kami adalah pengikutpengikut Nabi Musa. 29Kami tahu bahwa Allah telah menyampaikan firman-Nya melalui Nabi Musa, tetapi mengenai orang itu, kami tidak tahu dari mana asal-Nya.”
30Jawab orang itu, “Itulah yang mengherankan, kamu tidak tahu dari mana Ia berasal, padahal Ia telah membuat mataku dapat melihat. 31Kita semua tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. 32Sejak permulaan dunia, belum pernah terdengar ada seorang yang membuat mata orang yang lahir dalam keadaan buta dapat melihat. 33Jika orang itu tidak datang dari Allah, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat dilakukan oleh-Nya.”
34Maka jawab mereka kepadanya, “Engkau dilahirkan sepenuhnya dalam dosa, dan engkau hendak mengajari kami?” Lalu mereka mengusirnya keluar.
Sebutkanlah tiga tanggapan terhadap mujizat Isa dari cerita di atas. Harus ada penumpahan darah untuk pengampunan dosa
9: 22(Setiap nabi mempersembahkan kurban binatang karena) Tidak ada pengampunan dosa jika tidak ada penumpahan darah.
Harus ada penumpahan darah karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya
17: 11“Nyawa suatu makhluk ada di dalam darahnya, dan Aku (Allah) telah menentukan agar darah itu dicurahkan bagimu di atas mazbah untuk pendamaian demi nyawamu, sebab darah, yang adalah nyawa, memungkinkan terjadinya pendamaian (dengan Aku).”
Isa adalah Anak Domba Allah
1: 29Esoknya, Yahya melihat Isa datang kepadanya. Lalu Yahya berkata, “Lihatlah, Anak Domba Allah yang mengangkat dosa dunia.”
Isa adalah Imam Besar yang tidak pernah berbuat dosa
7: 26Karena Imam Besar seperti itulah yang memang kita perlukan. Ia (Isa Al Masih) suci, tak bersalah, tak bercacat. Ia terpisah dari para pendosa dan ditinggikan di atas semua langit.
Orang disucikan melalui iman kepada persembahan tubuh Al Masih
10: 10Oleh kehendak-Nya (Allah) itulah kita telah disucikan melalui persembahan tubuh Al-Masih, sekali untuk selama-lamanya.
Isa yang bangkit dari kematian akan menghukum seisi dunia dengan adil
17: 30Dahulu Allah membiarkan manusia di dalam ketidaktahuannya, tetapi sekarang Ia menyerukan di mana-mana supaya semua orang bertobat. 31Sebab Allah sudah menentukan suatu hari untuk menghukum seisi dunia dengan adil, dan itu akan dilakukan oleh seorang yang sudah ditentukan-Nya untuk itu. Ia sudah menegaskan hal itu kepada semua orang dengan membangkitkan orang itu (Isa Al Masih) dari kematian.”
Isa yang menanggung dosa banyak orang akan menyelamatkan orang yang menanti-nantikanNya
9: 28demikian juga Al-Masih. Ia dipersembahkan satu kali saja untuk menanggung dosa banyak orang (pada kedatanganNya yang pertama kali). Sedangkan untuk (kedatanganNya) yang kedua kalinya (pada Hari Kiamat) Ia akan menampakkan diri-Nya bukan untuk menanggung dosa manusia lagi, melainkan untuk menyelamatkan orang-orang yang menanti-nantikan Dia.
Isa menyelamatkan orang percaya dari murka Allah karena mereka telah dibenarkan melalui darahNya
5: 8Akan tetapi, Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita, karena Al-Masih telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa. 9Maka lebih-lebih lagi sekarang, setelah kita dibenarkan oleh darah-Nya! Tentu Ia (Isa Al Masih) akan menyelamatkan kita dari murka Allah.
Isa satu-satunya jalan keselamatan
4: 12Tidak ada keselamatan melalui seorang lain pun, karena di kolong langit ini tidak ada satu nama lain pun (selain nama Isa Al Masih) yang diberikan kepada manusia sehingga melalui nama itu kita dapat diselamatkan.”
Harus mengaku bahwa Isa adalah Junjungan yang ilahi dan percaya bahwa Allah membangkitkanNya dari kematian
10: 9Karena jika dengan mulutmu kamu mengaku bahwa Isa adalah Junjungan Yang Ilahi, dan di dalam hatimu kamu percaya bahwa Ia telah dibangkitkan Allah dari antara orang-orang mati, maka kamu akan diselamatkan. 10Karena dengan hatinya seseorang percaya sehingga ia dibenarkan, dan dengan mulutnya seseorang mengaku sehingga ia diselamatkan.
Kalau bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini “ya”, Saudara siap menjadi hawariyyin Isa.
Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (Bani lsrail) dia berkata, "Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat setianya) menjawab: "Kamilah penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim. (Surah (3)Ali Imran ayat 52)
Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim)". (Surah Al Ma’idah (5) ayat 111)
Kedua ayat ini menjelaskan bahwa hawariyyin Isa adalah orang Muslim yang mengikuti Isa Al Masih dan menaati perintah-perintah-Nya yang tertulis dalam Kitab Suci Injil.
Tujuh belas kali sehari kita berdoa, “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.” Dalam pelajaran dari kisah-kisah nabi ini, kita menemukan bahwa Isa Al Masih adalah jalan yang lurus, Dialah jawaban doa kita.
Jika ingin menjadi hawariyyin Isa, Saudara bisa mengungkapkan doa pertobatan seperti ini. Ingat: jangan berdoa kalau tidak sungguh-sungguh. Allah membenci kemunafikan.
Ya Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Aku mengakui bahwa aku adalah seorang yang berdosa dan layak menerima hukuman dari Engkau, tetapi aku percaya semuanya yang tertulis dalam Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil bahwa harus ada penumpahan darah untuk memperoleh pengampunan dosa. Aku percaya bahwa Isa Al Masih datang dari sorga, hidup di dunia ini tanpa berbuat satu dosapun, rela menjadi anak domba Allah yang sempurna, dan mati di kayu salib. Dengan mulut, aku mengaku bahwa Isa Al Masih adalah Raja/Junjunganku yang ilahi dan dengan hati, aku percaya bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Aku minta dosa-dosaku diampuni bukan karena aku berbuat amal baik tetapi berdasarkan penumpahan darah Isa Al Masih di kayu salib untuk dosa-dosaku. Melalui imanku, Ya Tuhan yang Maha Rahmat dan Maha belas kasihan, ampunilah dosa-dosaku, sucikanlah aku dari segala kejahatan, dan jadikanlah aku anakMu. Dengan iman, aku menyerahkan diriku kepadaMu sebagai Juru selamat dan Rajaku. Aku mau hidup sekarang untuk membawa kemuliaan demi namaMu. Aku berdoa di dalam nama Isa Al Masih, Juru selamat dan Rajaku. Amin.
Apakah Saudara siap untuk mengungkapkan doa pertobatan seperti ini? Mari Saudara berdoa dengan sungguh-sungguh. Mentor rohani Saudara akan membantu Saudara.
Menceritakan ulang dengan kata-kata sendiri.
Jika Anda pernah mendengar tentang cerita ini, ambillah waktu untuk merenungkan atau membahas pertanyaan-pertanyaan berikut
Get Discovery Bible Studies on your phone
Discover copyright ©2015-2025 discoverapp.org
Indonesian verses taken from the Shellabear Version ©2009 Association for the Restoration of the 1912 Translation